Tahapan Pipeline Sales dan Cara Membuatnya untuk Pemula

25 Juni 2023

Ada banyak istilah penting dalam dunia bisnis, salah satunya yaitu pipeline sales. Istilah ini memiliki peran yang sangat penting dalam bisnis khususnya dalam penjualan. Dimana pipeline sales berfungsi untuk membantu perusahaan untuk meningkatkan penjualan produk atau jasa.

Selain itu, pipeline sales juga berfungsi untuk merekam data-data perusahaan, membuat hingga mengawasi alur penjualan, mengoptimalkan penyampaian informasi antara pihak perusahaan dengan pelanggan, memunculkan peluang di setiap tahapan penjualan dan sebagainya. Berikut informasi lebih lengkapnya.

Pengertian Pipeline Sales

Pipeline sales adalah sebuah gambaran dari proses penjualan yang sedang ataupun sudah dilakukan oleh tim sales suatu perusahaan. Biasanya dibutuhkan oleh seorang sales manager dan sales representative.

Setiap penjualan akan berurusan dengan semua langkah dari awal yang dimulai dari membuat hubungan hingga adanya kesepakatan untuk melakukan jual beli. Gambaran proses penjualan ini akan memberikan pemahaman yang lebih jelas lagi perihal seberapa banyak uang yang bisa dihasilkan dari kesepakatan penjualan.

Adanya sales pipeline ini juga memungkinkan perusahaan untuk melihat aliran ataupun volume produk yang dimiliki serta peluang pendapatan yang didapatkan dalam periode tertentu.

Tentu saja hal tersebut harus ditunjang dengan elemen-elemen penjualan utama, seperti peluang penjualan, potensi penjualan, penawaran terbuka, nilai agregat moneter dan sebagainya.

Baca Juga : Rumus Net Sales dan Cara Menghitung yang Benar

Tahapan Pipeline Sales

1. Prospecting (Prospek)

Tahap yang pertama adalah prospecting. Prospecting dilakukan untuk menemukan prospek yang paling berpotensi untuk menjadi pelanggan ataupun konsumen bisnis-mu. Prospek atau calon pelanggan setiap perusahaan itu berbeda-beda, tergantung produk serta struktur organisasi perusahaannya.

Prospek ini bisa datang dari mana saja, baik itu melalui promosi di media sosial, ada tim khusus yang turun langsung ke lapangan atau calon pelanggan sendiri yang mencari langsung produk yang kamu miliki karena kebutuhannya.

2. Qualifying (Kualifikasi)

Setelah kamu menemukan prospek yang dituju, maka selanjutnya harus membuat kualifikasi. Tahapan ini akan sangat terbantu apabila sebelumnya kamu sudah melakukan riset pasar. Alasannya karena semua prospek yang diperoleh, tidak semuanya bisa menjadi prospek atau calon pelanggan yang potensial.

Kualifikasi ini dibuat karena kamu tidak memiliki banyak waktu untuk menghadapinya. Oleh karena itu, penting untuk membuat kualifikasi proses agar kamu bisa lebih fokus pada prospek prioritas saja.

3. Contacting (Menghubungi)

Tahap selanjutnya yaitu menghubungi atau melakukan kontak dengan prospek yang potensial. Pada tahapan contacting, perusahaan harus bisa memberikan kesan pertama yang baik kepada prospek.

Contacting ini bisa dilakukan dengan cara berinteraksi langsung dengan pelanggan melalui berbagai macam platform. Dimana kamu bisa menggunakan platform media sosial.

4. Building Relationship (Membangun Relasi)

Setelah melakukan kontak pertama dengan prospek, pasti kamu akan mendapatkan beberapa prospek yang tertarik dengan produk atau jasa bisnis-mu. Selanjutnya kamu bisa membangun hubungan baik dengan para pelanggan.

Membangun hubungan yang baik dengan pelanggan itu sangat penting karena akan tercipta pelanggan loyal dan meningkatkan penjualan. Supaya hubungan kamu dengan pelanggan bisa berjalan dengan baik, disarankan untuk melakukan percakapan online.

5. Proposal Made (Proposal Dibuat)

Hubungan baik antara kamu dan pelanggan, akan memudahkanmu dalam melakukan penawaran suatu produk atau jasa kepada pelanggan. Tahapan ini bisa dimulai dengan memberikan deskripsi produk secara umum, setelah itu bisa dilanjutkan dengan meningkatkan jenis informasi.

Misalnya, kamu menyampaikan keunggulan produk milik-mu dibandingkan dengan produk lain yang hampir sama. setelah itu, bisa menyampaikan informasi tentang potongan harga spesial, jaminan uang kembali jika hasilnya kurang memuaskan dan sebagainya. Pada intinya kamu harus menarik minat prospek agar bisa melakukan pembelian.

6. Closing (Penutup)

Ketika proposal yang kamu buat diterima, selanjutnya prospek secara resmi akan menjadi pelanggan atau konsumen karena sudah melakukan pembelian. Hal ini berarti penjualan telah selesai dilakukan untuk pelanggan tertentu.

Namun, jika prospek memutuskan untuk tidak membeli maka kamu harus segera pindah ke prospek potensial lainnya. Cara ini juga berlaku untuk prospek yang tidak kunjung menentukan keputusan.

Baca Juga : Sales Force Adalah: Pengertian, Tugas, Manfaat dan Fungsinya

Cara Membuat Pipeline Sales untuk Pemula

1. Perhatikan Calon Pembeli

Cara pertama yang harus dilakukan adalah dengan memperhatikan calon pembeli. Disini kamu bisa membuat daftar prospek potensial dan mengumpulkan kontaknya. Hal ini dilakukan agar lebih mudah masuk ke tahapan contacting. Kamu juga bisa memanfaatkan software CRM untuk mengarsipkan data pelanggan dengan mudah.

2. Siapkan Rencana Kegiatan Penjualan

Hal yang paling ditakuti oleh tim sales adalah adanya target yang tinggi. Kondisi ini sering kali membuat tim sales menjadi kurang optimis dalam melakukan penjualan. Kekhawatiran tersebut bisa diatasi dengan merencanakan kegiatan penjualan.

Menyiapkan rencana kegiatan penjualan akan membuat tim sales menjadi fokus pada kegiatan penjualan. Selain itu, adanya rencana ini akan membuat tim sales lebih optimis untuk melakukan penjualan. Rencana kegiatan penjualan harus dibuat dengan baik dan seefektif mungkin sehingga berdampak positif bagi tim dan membantu tim berjualan.

3. Sempurnakan Tahapan Pipeline Sales

Tahapan pipeline sales di setiap bisnis tidaklah sama. Setelah melakukan uji coba membuat beberapa tahapan, jika dirasa kurang efektif bisa disempurnakan. Apabila di dalam rencana kegiatan penjualan terdapat tahapan baru yang lebih efektif lagi, maka kamu bisa menambahkannya.

Buatlah tahapan sesuai dengan kinerja tim sales yang bekerja pada perusahaan-mu. Pipeline sales dibuat dengan tujuan untuk memudahkan tim sales dalam memantau semua proses penjualan.

4. Pipeline Sales Harus Selalu di Update

Meskipun kamu sudah membuat data prospek dan merencanakan kegiatan penjualan yang akan dilakukan, apabila pipeline sales tidak pernah di update itu akan menjadi sia-sia. Selalu update atau melakukan pembaharuan. Pembaharuan yang dilakukan tidak hanya memudahkan tim sales tetapi juga manajer.

Itulah informasi tentang tahapan pipeline sales dan cara membuatnya untuk pemula. Bagi kamu yang baru saja terjun di dunia bisnis, pasti akan menganggap tahapan pipeline itu ribet. Tetapi jika sudah tahu dampak positifnya maka akan semangat membuatnya.

Setelah membuat pipeline sales, direkomendasikan menggunakan fitur Chatbot dari Koala+. Chatbot adalah chat otomatis yang terintegrasi dengan WhatsApp Business API untuk membantu kamu memberikan layanan pelanggan 24 jam. Ini memungkinkan bisnis untuk melayani para pelanggan kapan saja tanpa ada staf tambahan.

Kustomisasi chatbot di Koala+ bisa dilakukan untuk meningkatkan efisiensi layanan customer service (CS) kamu seperti membantu menjawab pertanyaan umum. Tunggu apalagi, yuk daftar Koala+ sekarang juga!