Cara Menghitung Laba Bersih Perusahaan Agar Tidak Rugi

28 Mei 2023

Menjalankan sebuah bisnis berarti kamu harus tahu bagaimana cara menghitung laba bersih perusahaan. Selain itu, juga harus tahu cara menghitung laba kotornya. Laba bersih sendiri merupakan sisa pendapatan atau penghasilan perusahaan yang didapatkan setelah dikurangi untuk pajak, gaji, biaya produksi dan juga suku bunga.

Sedangkan laba kotor adalah semua pendapatan atau penghasilan perusahaan yang didapatkan dari penjualan sebelum dikurangi dengan biaya lainnya, seperti pajak, gaji, biaya produksi dan juga pembayaran bunga. Baik laba bersih maupun laba kotor penting untuk dihitung. Simak penjelasan lengkap cara menghitung laba bersih perusahaan dibawah ini.

Apa Itu Laba Bersih dan Laba Kotor?

Dalam KBBI, laba bersih diartikan sebagai selisih antara jumlah keseluruhan pendapatan dan semua biaya dalam jangka waktu tertentu. Secara umum laba bersih adalah total pendapatan yang diperoleh perusahaan setelah dikurangi dengan semua biaya.

Beberapa biaya yang dikeluarkan perusahaan adalah biaya gaji karyawan, pajak, pembayaran bunga, biaya produksi, biaya penyusutan dan sebagainya.

Sedangkan pengertian laba kotor atau gross profit adalah seluruh pendapatan atau penghasilan dari penjualan sebelum dikurangi dengan biaya lainnya seperti biaya gaji karyawan, pajak, pembayaran bunga, biaya produksi dan biaya penyusutan. Dalam laba kotor yang dihitung akan diketahui seluruh pendapatan yang didapatkan dari penjualan.

Baca Juga : Cara Menghitung Harga Diskon Anti Rugi

Faktor yang Mempengaruhi Laba Bersih

Laba bersih yang diperoleh perusahaan bisa dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain:

  • Jumlah produk yang diproduksi dan dijual perusahaan.
  • Penyusutan peralatan yang digunakan dalam proses produksi barang dan utilitas ruangan tempat produksi.
  • Biaya tetap yang stabil, meliputi gaji pegawai yang tidak membuat produk, pajak dan juga pengeluaran kantor.
  • Pengeluaran variabel, yaitu berapa total uang yang harus dibayar untuk membeli produk yang dijual.
  • Biaya sewa, biaya tunjangan karyawan dan biaya pemasaran.

Sementara faktor yang mempengaruhi laba kotor adalah sebagai berikut:

Manfaat Menghitung Laba Bersih

Menghitung laba bersih banyak manfaatnya. Berikut beberapa manfaat menghitung laba bersih yang harus diketahui:

  1. Bisa membantu pemilik bisnis maupun karyawan dalam mengetahui perkembangan perusahaan.
  2. Bisa membantu menentukan tingkat kestabilan suatu perusahaan.
  3. Sebagai indikator bagi investor dalam menanamkan investasinya di perusahaan tersebut.
  4. Sebagai bahan evaluasi maupun strategi bisnis jika pendapatan yang didapatkan masih belum menguntungkan.
  5. Sebagai acuan bagi kreditur untuk memberikan pinjaman modal untuk mengembangkan usaha.
  6. Membantu perusahaan dalam membuat perencanaan usaha jangka panjang jika memperoleh keuntungan yang besar.

Rumus Menghitung Laba Bersih dan Contohnya

Bisa dibilang cara menghitung laba bersih perusahaan itu sangatlah mudah. Dimana dalam menghitungnya kamu hanya perlu mengumpulkan semua data yang dibutuhkan. Setelah itu, bisa menghitung pendapatan kotor yang didapatkan lalu dikurangi dengan seluruh pengeluaran perusahaan. Lebih mudahnya, simak rumus berikut ini:

Laba Bersih = Total Pendapatan – Total Pengeluaran

Kamu juga bisa menggunakan rumus lainnya, yaitu sebagai berikut:

Laba Bersih = Laba Kotor – Beban

Jika ingin menghitung margin pendapatan bersih, inilah rumus yang bisa digunakan:

Margin Laba Bersih : (Laba Bersih/ Total Pendapatan) x 100

Contoh 1:

Perusahaan bernama PT Yamaguchi memiliki margin pendapatan bersih sebesar 10% dengan pendapatan sebesar Rp 60.000.000. Maka, laba bersih yang didapatkan PT Yamaguchi adalah sebagai berikut:

Laba bersih = Margin bersih x pendapatan
        = 10% x Rp 60.000.000
        = Rp 6.000.000

Contoh 2:

Perusahaan dengan nama PT Maju Makmur memiliki laba kotor sebesar Rp 80.000.000. Ada beberapa biaya lain yang harus dibayarkan oleh perusahaan tersebut. Biaya pajak penghasilan sebesar Rp 4.500.000, biaya operasional Rp 6.000.000, dan pinjaman ke bank Rp 12.000.000. Lalu, berapa laba bersih yang didapatkan PT Maju Makmur?

Laba Bersih = Total Pendapatan – Total Pengeluaran
 = Rp 80.000.000 – (Rp 4.500.00 – Rp 6.000.000 – Rp 12.000.000)
= Rp 80.000.000 – Rp 22.500.0000
= Rp 57.500.000

Jadi, laba bersih yang didapatkan PT Maju Makmur sebesar Rp 57.500.000.

Baca Juga : Cara Menghitung Untung Jualan Hingga Ekspansi Perlahan

Rumus Menghitung Laba Kotor dan Contohnya

Rumus dalam menghitung laba kotor sangatlah sederhana. Dimana kamu hanya perlu mengetahui semua pendapatan yang didapatkan perusahaan lalu dikurangi dengan HPP (Harga Pokok Penjualan). Pendapatan merupakan hasil penjualan, sedangkan HPP adalah biaya produksi untuk produk dan juga jasa.

Laba Kotor = Pendapatan – HPP

Contohnya:

  • Perusahaan bernama PT. Johanes Sejahtera memiliki rincian informasi Laba rugi sebagai berikut:
  • Penjualan bersih : Rp 70.000.000
  • HPP : Rp  25.000.000
  • Pajak : Rp 3.000.000
  • Biaya pemasaran : Rp 5.000.000
  • Biaya kebutuhan administrasi : Rp 6.000.000

Berdasarkan rincian diatas, berapa laba kotor yang diperoleh perusahaan? Berikut perhitungannya:

Laba Kotor = Pendapatan – HPP    
        = Rp 70.000.000 – Rp 25.000.000
        = Rp 45.000.000

Jadi, laba kotor yang didapatkan perusahaan adalah Rp 45.000.000.

Nah itulah informasi tentang cara menghitung laba bersih perusahaan agar tidak rugi. Apapun bisnis yang kamu jalani, baik itu bisnis kecil maupun besar penting untuk menghitung laba bersih dan laba kotor yang diperoleh. Laba bersih ini bisa digunakan untuk menentukan langkah selanjutnya untuk meningkatkan penjualan produk.

Untuk menghitung laba bersih perusahaan lebih maksimal, direkomendasikan menggunakan fitur Manajemen Transaksi & Produk dari Koala+. Keberadaan fitur Manajemen Produk akan membantu kamu dalam menambahkan daftar produk yang dijual dan mengatur ketersediaannya dengan mudah dan cepat. Mode stok habis bisa diaktifkan saat stok produk sedang kosong sehingga pelanggan akan mendapatkan infonya sebelum melakukan transaksi pembelian. 

Selain itu, Koala+ juga memiliki fitur Manajemen Transaksi. Fitur ini akan membantu kamu dalam memantau semua transaksi yang masuk sesuai waktu sebenarnya atau real time, mengirim pesan invoice ke konsumen serta melihat riwayat transaksi yang tersimpan. Semua jadi lebih mudah dengan Koala+ karena sudah terintegrasi dengan WhatsApp Business API.